Sabtu, 02 Mei 2020

BILL OF MATERIALS


Bill Of Material (BOM) adalah sebuah struktur yang menjelaskan tentang komponen - komponen dalam suatu produk. Setiap produk pasti memiliki struktur komponen tersendiri dengan produk jenis yang lain. Misalnya, pada struktur komponen produksi mobil pasti berbeda dengan struktur komponen produksi meja atau kursi. Hal inilah yang membedakan bahwa bill of material mobil berbeda dengan bill of material meja atau kursi. 

Dalam suatu perencanaan produksi, bill of material sangatlah penting untuk diketahui oleh para stakeholder (pihak yang berkontribusi) dalam suatu bisnis. Sebab, tanpa adanya pengetahuan tentang bill of material maka akan kesulitan dalam membuat suatu produk. Bisa diibaratkan apabila kita ingin membuat teh manis, namun lupa memakai gula, maka produk kita tidak bisa dikatakan sebagai teh manis, tetapi teh tawar (loss sugar). Minuman yang kita buat rencana awalnya adalah teh manis, namun kita lupa memberi material bernama gula. sehingga bill of materialnya tidak lengkap, akibat lupa memberikan gula. Bill of material harus dikuasai oleh bagian PPIC untuk membuat perencanan produksi, diketahui oleh bagian produksi agar tidak ada kesalahan pada proses produksi dan juga diketahui oleh bagian quality control (QC) agar tidak ada produk defect yang lolos akibat komponen yang kurang. Bill of material merupakan sebuah formula dalam membuat produk.

Bill of Material (BOM) yang tradisional memperlihatkan daftar komponen tersebut dalam bentuk struktur produk dan dinyatakan dalam level manufaktur. Masing-masing komponen pada BOM di tempatkan dalam level-level yang didasari logika berpikir sebagai berikut :
Level 0: 
Sebuah produk jadi yang tidak digunakan sebagai komponen pembentuk dari produk lain.
Level 1: 
Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan Level 0. Pada waktu bersamaan, komponen ini juga dapat merupakan sebuah produk jadi. Sebagai gambaran, ban mobil juga dapat dijual terpisah sebagai produk jadi yang siap pakai.
Level 2: 
Sebuah komponen pembentuk langsung dari produk dengan Level 1. Sebagaimana level 1, komponen pada level 2 juga dapat digumakan sebagai komponen pembentuk langsung pada level 0 atau sebagai produk jadi.
Level 3: 
Selanjutnya dapat didefinisikan dengan penjelasan yang sama.
Penggambaran Bill of Material dalam bentuk struktur produk itu  memang lebih mudah dimenegerti tetapi apabila jumlah dan level komponen sangat banyak maka penggambaran dengan struktur produk menjadi tidak efisien.

Jenis–jenis Bill of Material (BOM)

Modul Bill of Material/Bahan Langsung

Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Contohnya untuk membuat sebuah rumah. Digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Contoh biaya untuk tukang kaca dalam membuat sebuah rumah.

Biaya Overhead Pabrik /Manufacturing Overhead

Biaya overhead mencakup semua biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan.

Planning Bills dan Phantom Bills

Bill untuk perencanaan diciptakan agar dapat menugaskan induk buatan kepada bill of materialnya. Sedangkan Phantom Bill adalah bill of material untuk komponen, biasanaya sub-sub perakitan yang hanya ada untuk sementara waktu.

Low-Level Coding

Dilakukan atas suatu bahan dalam bill of material diperlukan apabila ada produk yang serupa supaya dapat membedakannya diberikan kode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar