Bill Of Material (BOM) adalah sebuah struktur yang menjelaskan tentang
komponen - komponen dalam suatu produk. Setiap produk pasti memiliki
struktur komponen tersendiri dengan produk jenis yang lain. Misalnya,
pada struktur komponen produksi mobil pasti berbeda dengan struktur
komponen produksi meja atau kursi. Hal inilah yang membedakan bahwa bill
of material mobil berbeda dengan bill of material meja atau kursi.
Dalam suatu perencanaan produksi, bill of
material sangatlah penting untuk diketahui oleh para stakeholder (pihak
yang berkontribusi) dalam suatu bisnis. Sebab, tanpa adanya pengetahuan
tentang bill of material maka akan kesulitan dalam membuat suatu produk.
Bisa diibaratkan apabila kita ingin membuat teh manis, namun lupa
memakai gula, maka produk kita tidak bisa dikatakan sebagai teh manis,
tetapi teh tawar (loss sugar). Minuman yang kita buat rencana awalnya
adalah teh manis, namun kita lupa memberi material bernama gula.
sehingga bill of materialnya tidak lengkap, akibat lupa memberikan gula.
Bill of material harus dikuasai oleh bagian PPIC
untuk membuat perencanan produksi, diketahui oleh bagian produksi agar
tidak ada kesalahan pada proses produksi dan juga diketahui oleh bagian
quality control (QC) agar tidak ada produk defect yang lolos akibat
komponen yang kurang. Bill of material merupakan sebuah formula dalam
membuat produk.
Bill of Material (BOM) yang tradisional memperlihatkan daftar
komponen tersebut dalam bentuk struktur produk dan dinyatakan dalam
level manufaktur. Masing-masing komponen pada BOM di tempatkan dalam
level-level yang didasari logika berpikir sebagai berikut :
Level 0:
Sebuah produk jadi yang tidak digunakan sebagai komponen pembentuk dari produk lain.
Level 1:
Sebuah komponen pembentuk langsung dari
produk dengan Level 0. Pada waktu bersamaan, komponen ini juga dapat
merupakan sebuah produk jadi. Sebagai gambaran, ban mobil juga dapat
dijual terpisah sebagai produk jadi yang siap pakai.
Level 2:
Sebuah komponen pembentuk langsung dari
produk dengan Level 1. Sebagaimana level 1, komponen pada level 2 juga
dapat digumakan sebagai komponen pembentuk langsung pada level 0 atau
sebagai produk jadi.
Level 3:
Selanjutnya dapat didefinisikan dengan penjelasan yang sama.
Penggambaran Bill of Material dalam bentuk struktur produk itu
memang lebih mudah dimenegerti tetapi apabila jumlah dan level komponen
sangat banyak maka penggambaran dengan struktur produk menjadi tidak
efisien.
Jenis–jenis Bill of Material (BOM)
Modul Bill of Material/Bahan Langsung
Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Contohnya untuk membuat sebuah rumah. Digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Contoh biaya untuk tukang kaca dalam membuat sebuah rumah.Biaya Overhead Pabrik /Manufacturing Overhead
Biaya overhead mencakup semua biaya produksi yang tidak termasuk
dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead termasuk
biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan
dan perbaikan.
Planning Bills dan Phantom Bills
Bill untuk perencanaan diciptakan agar dapat menugaskan induk buatan
kepada bill of materialnya. Sedangkan Phantom Bill adalah bill of
material untuk komponen, biasanaya sub-sub perakitan yang hanya ada
untuk sementara waktu.
Low-Level Coding
Dilakukan atas suatu bahan dalam bill of material diperlukan apabila
ada produk yang serupa supaya dapat membedakannya diberikan kode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar