Genba, genbutsu dan genjitsu adalah 3 konsep kata yang berasal dari
bahasa jepang. Genba artinya lokasi sebenarnya. Genba adalah lokasi
dimana sedang dilakukannya suatu pekerjaan. Genbutsu artinya pergi untuk
melihat kejadian. Sedangkan genjitsu artinya data yang sebenarnya.
Ketiga kata tersebut dikenal dengan prinsip ‘’3
GEN’’.
Taiichi Ohno ilmuwan berkebangsaan Jepang telah mengenalkan
prinsip 3 GEN ini untuk diterapkan pada Toyota Production System (TPS) untuk mempermudah dalam melakukan kaizen
(perbaikan berkesinambungan) untuk meningkatkan produktivitas kerja di
perusahaan Toyota.
Genba adalah tempat yang paling penting untuk team manapun dalam
melakukan suatu perbaikan di area kerjanya, dan genba adalah sarana
untuk meningkatkan produktivitas. Genba merupakan suatu tempat untuk
berkumpul dan bertukar pikiran bagi team manajemen dalam menyelesaikan
masalah yang terjadi di lini proses.
Toyota Production System (TPS) mengajarkan
bahwa untuk dapat mengetahui masalah sesungguhnya yang terjadi di lini
produksi, lakukanlah genbutsu dan genba (pergi ke lokasi untuk melihat
kejadian), agar mendapatkan ''genjitsu'' (data yang sebenarnya).
Genba, genbutsu dan genjitsu merupakan budaya
kerja yang harus dilakukan mulai dari top manager, manager, supervisor,
leader bahkan operator jika memungkinkan. Apabila seorang pimpinan
perusahaan ingin memperbaiki produktivitas kinerja yang ada di
perusahannya, maka harus membudayakan 3 GEN. Dengan melakukan 3 GEN, top
manajer akan lebih bijak dalam mengambil keputusan dalam permasalahan,
dikarenakan top manajer tersebut mengunjungi dan melihat secara langsung
apa yang sebenarnya sedang terjadi, bukan hanya mengetahui sesuatu
berdasarkan dari laporan bawahannya saja.
Dengan membudayakan 3 GEN, keuntungan yang
didapatkan bagi team yang menjalankanya adalah kemudahan dalam melakukan
kaizen. Kaizen adalah perbaikan secara terus menerus tanpa berhenti,
agar produktivitas menjadi lebih baik. Sehingga akan tercapai goal dari lean manufacturing, yaitu efisiensi terhadap Quality, Cost, Delivery (QCD).
Tidak mungkin bagi suatu tim dapat
menyelesaikan permasalahan yang terjadi hanya dengan mengira – ngira
atau membayangkan tanpa datang langsung untuk melihat ke lokasi
kejadian. Bila hal itu terjadi, maka dapat dipastikan bahwa kaizen yang
dilakukan tidak tepat sasaran sehingga tidak berdampak terhadap
efisiensi Quality, Cost, Delivery (QCD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar