Apa itu PPIC?
PPIC singkatan dari Production Planning and
Inventory Controling, adalah departemen yang bertanggung jawab untuk
membuat rencana produksi (MPS), membuat rencana pengadaan material
(MRP). Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, PPIC selalu
bersinggungan dengan departemen – departemen yang lain yang disebabkan
karena vitalnya posisi PPIC di perusahaan. PPIC adalah otak perencana
dalam sebuah proses manufaktur, karena dari PPIC semua rencana produksi
akan dirilis.
DIAGRAM INPUT OUTPUT PROSES PPIC
Untuk lebih mudah dalam pemahaman dari tugas PPIC, silahkan lihat dalam bagan input dan output di bawah ini :
Berdasarkan diagram di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini :
1. INPUT
a. PPIC menerima data forecasting dari marketing
PPIC menerima data berupa forecasting dari bagian marketing.
Apabila dalam suatu perusahaan departemen marketing tidak memiliki
jobdesk untuk melakukan forecasting, maka tanggung jawab dalam membuat
forecasting bisa diserahkan ke departemen PPIC. Data forecasting
biasanya diambil dari data permintaan pelanggan selama 1 tahun. Kemudian
data permintaan pelanggan selama 1 tahun tersebut akan diolah menjadi
forecasting dengan metode tertentu dalam jangka waktu 3 bulanan atau 6
bulanan, tergantung dari kebijakan perusahaan dan kebijakan departemen
terkait.
b. PPIC menerima informasi stock barang dari gudang jadi
PPIC menerima data berupa informasi stock barang jadi dari gudang barang jadi. Informasi tersebut menjadi bahan pertimbangan PPIC dalam membuat jadwal produksi (MPS)
c. PPIC menerima informasi stock material dari gudang raw material
PPIC menerima informasi stock material yang
masih tersisa di gudang raw material. Informasi ini berguna bagi PPIC
sebagai pertimbangan untuk membuat material planning (MRP)
2. PROSES
PPIC mengolah data - data informasi tersebut
menjadi rencana produksi (Master Production Schedule) bulanan terlebih
dahulu, yang kemudian akan di breakdown lagi menjadi rencana produksi
mingguan.
3. OUTPUT
PPIC akan memberikan perintah rencana produksi Master Production Schedule) mingguan untuk diserahkan ke bagian produksi agar segera diproses.
Untuk rencana pembelian material (Material Requirement Planning) akan diserahkan ke bagian purchasing sebagai pedoman bagi purchasing dalam membeli bahan baku.
Untuk bill of material (BOM) akan diserahkan ke gudang raw material agar gudang raw material dapat menyiapkan bahan baku untuk persiapan produksi.
RINGKASAN TUGAS UTAMA PPIC
Departemen PPIC berhubungan banyak dengan
departemen seperti marketing, produksi, gudang barang jadi, gudang raw
material (gudang bahan baku), dan purchasing. Karena tugas PPIC secara
ringkas adalah :
1. Menerima forecasting dari marketing dan memastikan terpenuhinya permintaan marketing.
2. Membuat surat perintah produksi (production plan) ke departemen produksi berdasarkan pengolahan data MPS
3. Membuat surat perintah ke gudang raw material (bahan baku) dalam rangka persiapan bahan baku
4. Membuat surat permintaan pembelian ke departemen purchasing untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pada periode mendatang
5. Menerima informasi stock barang jadi di gudang barang jadi dan memastikan agar tidak terjadi kelebihan stock (over stock)
Dalam membuat perencanaan produksi, bagian PPIC tentu perlu memperhatikan juga tentang safety stock
produknya, untuk menjaga bila sewaktu - waktu terjadi lonjakan
permintaan dari customer yang tidak terduga. Selain safety stock, perlu
juga bagi PPIC untuk menentukan lead time dalam memesan bahan baku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar