Minggu, 03 Mei 2020

SEVEN TOOLS QC


Seven tools adalah 7 alat yang digunakan untuk mendukung pengendalian kualitas. Pada dasarnya seven tools digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam proses produksi. Dalam industri manufaktur, seven tools sebenarnya tidak hanya digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kualitas saja. Masalah lain seperti losstime atau waktu proses yang hilang karena sesuatu hal dalam proses produksi juga bisa diselesaikan dengan seven tools. Seven tools merupakan alat yang didesain cukup sederhana agar mudah dipahami oleh setiap orang membacanya.
Penggunaan seven tools tidak harus digunakan secara berurutan. Sebab, kita bisa memakai alat – alat tersebut sesuai dengan kebutuhan penelitian kita. Dalam penyelesaian suatu masalah dengan menggunakan seven tools, kita perlu metodologi untuk mempermudah tahapan dalam menyelesaikan masalah. Sebab, seven tools tidak bisa berdiri sendiri. Perlu adanya metodologi untuk mengelola pengunaan peralatan tersebut. Secara umum seven tools biasanya digunakan bersamaan dengan metode PDCA , DMAIC atau six sigma.

Berikut ini adalah nama – nama dari seven tools atau 7 alat pengendalian kualitas : 
1. Check sheet 
Check sheet adalah sebuah lembar periksa yang digunakan untuk proses pengumpulan data – data sebelum diolah ataupun dianalisa. Pada umumnya format pembuatan check sheet dibuat sesuai dengan kondisi area kerja jika diperuntukkan sebagai kontrol proses ataupun diperuntukkan untuk pengambilan data dalam penelitian.


2. Diagram pareto 
Diagram pareto digunakan untuk mengetahui urutan masalah terbesar berdasarkan frekuensi yang didapatkan dari check sheet. Masalah yang terbesar ditampilkan dalam bentuk grafik paling kiri,sedangkan masalah yang terkecil ditampilkan disebelah kanan. Masalah yang terbesar biasanya akan lebih diutamakan dan segera ditindak lanjuti dari pada masalah yang lain. 


3. Cause and effect diagram (fishbone diagram) 
Cause and effect diagram disebut juga dengan nama fishbone diagram atau diagram tulang ikan. Bisa juga disebut dengan Ishikawa diagram, karena penemunya adalah seorang professor dari jepang yang bernama Kaoru Ishikawa. Cause and effect diagram digunakan untuk menganalisa hubungan sebab akibat berdasarkan faktor 4M. Faktor – faktor tersebut adalah man, material, method, dan machine. Biasanya penggunaan cause and effect diagram adalah kelanjutan tindakan dari hasil analisa diagram parreto yang bertujuan untuk mengetahui akar penyebap masalah.

4. Histogram 
Histogram adalah alat yang berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui distribusi data – data dengan melihat seberapa sering nilai itu berbeda dalam suatu perkumpulan data. Dengan bantuan histogram kita bisa melihat variansi data dalam suatu kumpulan data.

5. Control chart 
Control chart digunakan untuk monitoring kestabilan suatu proses yang sedang berjalan dari waktu ke waktu. Control chart memiliki central line atau garis tengah sebagai rata – rata, upper control limit sebagai batas kontrol atas dan lower control limit sebagai batas kontrol bawah.


6. Scatter Diagram 
Scatter diagram adalah alat yang digunakan untuk menguji seberapa kuat hubungan antara kedua variable data. Kedua variable tersebut dinamakan variable (x) dan variabel (y). Hubungan antara kedua variabel tersebut akan bernilai positif atau negatif. Nama lain dari scatter diagram adalah diagram tebar.

7. Stratification/Flowchart
Stratification adalah alat yang digunakan untuk mengelompokan data ke dalam kategori – kategori yang lebih kecil dan memiliki karakteristik yang sama. Banyak yang menggantikan fungsi dari stratification menjadi flow chart ataupun run chart. Flowchart atau diagram alir adalah bagan yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses operasional sehingga mudah dipahami dan dilihat berdasarkan urutn langkah dari suatu proses ke proses lainnya. Flowchart sering digunakan sebagai dokumentasi untuk proses sehingga menjadi pedoman penting dalam menjalankan operasionalnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar